Bahasa Indonesian
English:
08-Sep-2001 -- At 07:15 on 8 September 2001 our International Team: Barrie Hudd from Wales; Sangkot Rifai from Indonesia; Clark Rushing, and Tom Arneson from the USA departed the Caltex Pacific Indonesia camp at Duri, Indonesia. We all work in the oil industry there. Our quest was the degree confluence at 1 North 101 East. After 2 hours on bad roads in Daihatsu pickup trucks we arrived at the Libo Caltex camp.
We entered the jungle on the same logging trail that Tom and Graham Klaiber tried almost a year ago. Local loggers use this trail to skid logs out of the jungle. The logs set crosswise on the rails were not nailed down, just placed in notches and many were greased to improve the skidding of large logs. Most of the ground was covered with water. The average water depth was knee-deep, but some spots were waist deep. If one was careful, he could stay dry by walking on the log rails, but it was easy to miss-step and fall. We took a new branch trail that was headed easterly; the proper direction to the confluence, but it ended about 700 meters from the objective. We backtracked to the main trail and continued along it in a northerly direction. The trail began to curve easterly. After about 2 hours in the jungle Tom began to feel symptoms of heat exhaustion, (dizziness and rapid heartbeat), so he stopped to rest as the others pushed ahead. After moving ahead slowly about another 800 meters he told Sangkot to go ahead with the others while he started back toward the trucks, moving for 5 minutes and resting for 10.
The logging trail finally ended approximately 520 meters from the confluence point, in heavy jungle and swamp. We decided to make a push into the jungle, climbing along a group of felled trees to enter. The bad news is many areas were waist deep in water and mud. The good news was it never got over waist deep. Nothing like that rush wondering just how deep you were going to go before you hit bottom! After slogging through the swamp and marking trail as we went, we penetrated the magic 100 meter circle surrounding the confluence point. At 85 meters from the confluence, we planted Barrie’s Welsh flag, along with the Indonesian flag. Mission accomplished…. the first registered confluence point in Indonesia. The crew (Barrie, Sangkot and Clark) definitely enjoyed the opportunity to be a part of our Chief Navigator’s (Tom’s) vision to bag the first confluence point.
It was about 15:45 when all of got out of the jungle and back where we left the trucks. We all rested, drank large amounts of water, and had a sandwich. Before leaving we watched the local loggers, who built the trail, skid some lumber out of the jungle and load logs onto trucks by hand. They are truly in good shape. We drove back to Duri camp, arriving at about 18:00. It was a long, hard, but very satisfying day.
Bahasa Indonesian:
08-Sep-2001 -- Pada tanggal 8 September 2001, jam 07.15 pagi, team internasional kita:
Barrie Hudd dari Wales; Sangkot Rifai dari Indonesia; Clark Rushing dan Tom
Arneson dari USA berangkat dari CPI camp Duri - Indonesia menuju daerah
Libo. Kami semua bekerja di Industry minyak. Penyelidikan kami adalah
mengenai Degree Confluence (Derajat Pertemuan/Persimpangan) yaitu 1 Utara
101 Selatan. Setelah 2 jam berada pada jalan yang jelek dengan mengendarai
Daihatsu pickup, kami sampai di Liibo Caltex camp.
Kami memasuki hutan lebat dengan menempuh jalan setapak yang sama yang
pernah Tom &
Graham Klaiber lakukan hampir setahun yang lalu. Penebang kayu menggunakan
jalan ini untuk keluar dari hutan. Batang-batang kayu disusun saling
terkait pada jalan tersebut dan tidak dipakukan., hanya ditempatkan pada
Degree dan banyak yang diberi pelumas untuk memperbaiki selip pada
batang-batang kayu besar. Hampir seluruh daerah tersebut digenangi air.
Rata-rata ketinggian air adalah diatas lutut dan dibeberapa tempat ada yang
sampai setinggi pinggang. Jika lebih berhati-hati seseorang bisa menunggu
sampai kering dulu dengan melewati antara batang-batang pepohonan dan hal
ini mudah untuk melangkah dan terjatuh. Kami mengambil jalan lintas baru
yang berada di arah Timur; arah yang tepat menuju persimpangan dan berakhir
sekitar 700 m ke tujuan. Kami balik arah ke jalan kecil utama yang biasa
digunakan dan melanjutkan sepanjang arah Utara. Jalan kecil mulai arah
Selatan. Setelah 2 jam berada di hutan, Tom mulai merasa kelelahan (pusing
& detak jantung cepat) jadi dia berhenti untuk beristirahat dan yang lainnya
terus melanjutkan perjalanan mereka. Setelah itu dia berjalan dengan
pelan-pelan, kira-kira 800m, dia bilang ke Sangkot untuk menyusul yang lain
dan dia menuju ke mobil, setelah 5 menit berjalan dan istirahat 10 menit.
Kira-kira 520 m akhir dari Confluence point, dalam hutan belantara dan
berawa, kami memutuskan untuk masuk ke dalam hutan sepanjang jalan yang
mendaki dan menembus pohon-pohon untuk memasuki hutan tersebut. Kabar
buruknya adalah banyak area yang tergenang air setinggi pinggang dan
berlumpur. Berita baiknya ialah tidak ada menjumpai genangan air setinggi
pinggang. Tidak ada yang seperti itu yang begitu luar biasa cepatnya hanya
seberapa jauh engkau tempuh, sebelum anda mendorong dari bawah.
Setelah berjalan melalui rawa dan memberi tanda pada batang kayu yang kami
lewati, kami menembus 100 m disekitar confluence point (titik persimpangan).
85 m dari persimpangan kami menancapkan bendera Barrie Welsh, disamping juga
Bendera Indonesia. Misi ulung ini...yang pertama tercatat sebagai
Confluence point di Indonesia. Kru (Barrie, Sangkot & Clark) pasti sangat
beruntung bisa bergabung menjadi bagian dari Chief Navigator's (Tom's).
Setelah mencari tempat pertemuan Sangkot meninggalkan Clark & Barrie dan
menjumpai Tom. Dan Sangkot menemui Tom yang hampir sampai ke truck. Mereka
keluar dari hutan kira-kira jam 15.00 sore. Hal ini berjalan hampir 1 jam,
sebelum Clark & Barrie sampai ke truck. Kami semua istirahat, minum banyak
air dan sandwich. Sebelum meninggalkan tempat, kami melihat/jumpa dengan
penebang kayu lokal yang membuat jalan-jalan kecil, agar dapat keluar dari
hutan dan mengangkat batang-batang kayu ke truk-truk dengan menggunakan
tangan. Mereka benar-benar dalam kondisi yang baik.
Kami kembali ke Duri camp, berangkat sekitar jam 18.00 sore. Ini adalah
perjalanan panjang yang berat tapi sangat menyenangkan.
Foto-foto:
1. Gambar dari confluence; semua petunjuk kelihatan sama.
2. Barrie dekat goal, air setinggi lutut.
3. Barrie, Tom & Sangkot Rifai (kiri-kanan) jalan kecil di camp tempat
istirahat para penebang kayu.
4. Clar & Sangkot Rifai di confluence dengan bendera Indonesia & Wales.
5. Peta jalan kecil menuju persimpangan dari tempat menurunkan muatan.
6. Team beristirahat di camp Libo sebelum kembali ke Duri.
7. GPS menunjukkan 84 m ke tujuan/sasaran.
8. Penebang-penebang kayu, menunjukkan hasil mereka dari hutan.
9. Kru logging memuat/mengisi truck.
Translation by Klesti MH.